Selain seruan alQuran dan hadis yang begitu banyak bertebaran tentang urgensi bahasa Arab sebagai bahasa agama, terdapat dua pandangan Kiai Sepuh Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar yang mendasari dipilihnya Ilmu Bahasa Arab sebagai pembuka Perguruan Tinggi di lingkungan Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan.
Pertama, ungkapan Pengasuh ke tiga Pondok Pesantren Banyuanyar, KH. Abdul Majid bin Abdul Hamid bin Isbat dalam kitab “alNubdzah”, berbunyi:
النحو زين الفتي والفقه حليته # ومن عدا منهما فاعدده فى البقر
والبلغ حسن الفتي والنطق طرازه # ومن عدا منهما فاحسبه فى الحمر
Yang menempatkan ilmu Balaghah, sastra bahasa Arab sebagai salah satu dari empat pilar ilmu yang wajib dikuasai santri.
Kedua, dauh Pengasuh ke enam, KH. Muhammad Syamsul Arifin, yang menjelaskan bahwa:
“أجار بن غاجار عوجاء عرب جيئ فنتيغه. كرنا بحاسا عرب, بحاسانه دواء سومبر شريعة إسلام, كتاب الله بن سنة رسول
الله”
(Belajar dan mengajar bahasa Arab, sangatlah penting. Karena bahasa Arab adalah bahasa dua sumber hukum Islam: Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah).
Bahasa Arab diposisikan sebagai ilmu dan pengantar ilmu (muaqaddimah alulum) bukan hanya sebatas alat komunikasi. Keinginan luhur untuk memahami syariah, alQuran dan alSunnah.
Landasan kuat dua pandangan ini yang mengakar pada alQuran dan alSunnah, menjadi khalfiyah dipilihnya Studi Ilmu Bahasa Arab sebagai muqaddimah Perguruan Tinggi di Darul Ulum Pondok Pesantren Banyuanyar. Disamping itu, dorongan masyarakat bawah mulai dari alumni, simpatisan dan masyarakat umum yang begitu deras, menjadi pertimbangan tambahan pada istikharah pengasuh, KH. Muhammad Syamsul Arifin dalam merespon keinginan dan perkembangan.
Sehingga pada tahun 2015, Pengasuh, membentuk tim pelaksana perencanaan pendirian perguruan tinggi dengan mengirimkan proposal ke Kementrian Agama Bidang Pendidikan Tinggi Islam di Jakarta.
Dan pada tanggal 06 Desember, tahun 2016 Izin Operasional pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab (STIBA) Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan dengan Program Studi Bahasa dan Sastra Arab, dengan gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) resmi dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Agama Islam, dengan Nomor. 6901.
Pada akhirnya, STIBA DUBA diresmikan langsung oleh Menteri Agama Agama RI, H. Lukman Hakim Saifuddin di Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar saat acara Persatuan Alumni Banyuanyar (Peradaban), pada tanggal 14 januari 2016.
Tentu Bahasa dann Sastra Arab bukan satusatunya program studi yang akan dibuka oleh Pondok Pesantren Banyuanyar. Selanjutnya akan dibuka prodiprodi baru yang sesuai dengan tuntunan agama dan tuntutan zaman demi tersebarnya manfaat sebanyakbanyaknya.
Melalui slogan khas nan klasik Banyuanyar, berpijak pada elmu se manfaat ben pangatako de ka Allah, diharapkan STIBA DUBA mampu menjaga amanah dan menjalankan tridharma perguruan tinggi dengan baik dan benar.
© 2022 STAI Darul Ulum Banyuanyar